Sudah pernah mendengar Kota Lama di Semarang? Kota Semarang yang sudah berusia ratusan tahun ini memiliki warisan dari para Arsitek handal, antara lain Herman Thomas Karsten dan Henry Maclaine Pont. Kota Lama merupakan pusat pemerintahan Kota Semarang saat pendudukan Belanda. Kota Lama juga dikenal dengan Little Netherland, karena di desain menyerupai kota-kota di Belanda, sehingga orang Belanda yang tinggal di sini merasakan suasana seperti di kota asalnya.

Detail bangunan dan penataan ruang sangat diperhatikan dalam perancangan Kota Lama. Contoh sederhananya, bangunan yang berada di sudut jalan didesain melengkung, sehingga memudahkan untuk berlalu lalang. Atap dan plafon bangunan juga didesain tinggi, untuk memperlancar sirkulasi udara dan mendinginkan suhu ruangan.

Pengelolaan bangunan di daerah Kota Lama Semarang saat ini sebagian besar dimiliki oleh swasta, dan digunakan sebagai area perkantoran. Sebagian bangunan seperti yang digunakan untuk Bank Mandiri, Asuransi Jiwasraya memiliki kondisi yang bagus. Sedangkan sebagian besar bangunan lainnya mengalami nasib yang memprihatinkan. Rob dan getaran dari lalu lintas yang melewati jalan sekitarnya merusak perlahan struktur bangunan.

Pemerintah Kota Semarang sudah mulai menata kawasan ini, berbagai perbaikan infrastruktur dan pengendalian rob sudah dimulai semenjak beberapa tahun yang lalu. Seperti polder di depan Stasiun Tawang, yang digunakan sebagai penampung sementara air yang menggenangi kawasan sekitarnya, untuk kemudian dibuang ke laut. Juga dilakukan pemasangan paving untuk jalan kawasan Kota Lama, yang lebih awet dan kebal rendaman rob daripada aspal.

Itikad baik dari Pemerintah Kota Semarang ini perlu kita dukung, untuk mempertahankan keindahan Kota Lama. Dan mewujudkannya menjadi salah satu unggulan wisata Kota Semarang. Bisa kita mulai dari hal sederhana, misalnya dengan menjaga kebersihan di sana, tidak mencorat-coret bangunan, ataupun merusak struktur bangunan.