Pelet dalam Telekomunikasi

Media telekomunikasi dewasa ini berkembang sedemikian pesatnya mulai dari yang awalnya berasal dari surat melalui kurir, surat merpati pos, telegraf, radio, telepon, televisi, faksimile, handphone hingga komputer dengan internetnya telah membawa kita ke dunia baru. Bahkan sekarang orang bisa bertatap muka meskipun terpisah jarak diantara kita (ciee roman banget nich).

Namun ada beberapa tipe media telekomunikasi yang sudah ada sejak dari dulu namun belum pernah dikategorikan telekomunikasi oleh dunia internasional atau bahkan nasional sekalipun. Bahkan standard ITUnya belum ada. Contohnya : pelet, santet ataupun pengobatan supranatural jarak jauh.

Mengapa saya menggolongkan tiga hal di atas sebagai telekomunikasi? Karena keempat hal yang dipersyaratkan untuk dapat masuk kategori telekomunikasi (pengirim, penerima, jarak dan informasi) semuanya ada di sana.

Selanjutnya, Pelet…

Tiga Mode Komunikasi.

Dunia telekomunikasi mengenal tiga mode mendasar dalam berkomunikasi. Mode ini bisa diaplikasikan bahkan dikondisi apapun dan teknologi apapun dalam konteks pertelekomunikasian.
 
a. Simplex.
Adalah mode komunikasi satu arah. Di sini pihak penerima tidak dapat memberikan informasi balikan. Atau sering juga disebut komunikasi broadcast (media penyiaran). Contoh yang sering ditemukan menggunakan mode ini adalah siaran televisi dan siaran radio. Disebut mode simplex karena saat anda menonton sinetron anda tidak diperkenankan untuk berkomunikasi dengan para pemain di sinetron tersebut. Kalo boleh ngobrol ama pemainnya bakalan berubah kali jalan cerita sinetronnya. Contoh lainnya adalah saat anda dimarahi oleh orang tua atau guru anda. Ya di sini anda tidak diperkenankan melakukan perlawanan karena inilah mode simplex alias satu arah.

Mode ini dapat diaplikasikan saat media transmisi yang digunakan dikuasai penuh oleh pihak pengirim. Keseluruhan bandwidth digunakan oleh pengirim.

b. Duplex
Perlu dibaca ulang ini bukan durex. Ini duplex. Duplex adalah media komunikasi dua arah. Dimana pihak pengirim dan penerima bisa berkomunikasi dua arah secara bersama-sama. Contoh media yang menggunakan mode ini adalah telepon baik selular maupun fixed telepon rumah. Kedua belah pihak bisa berbincang secara bersama-sama. Mode ini tidak disarankan untuk orang berpacaran yang saling berkomunikasi karena bisa ribut dua belah pihak satu ngobrol ngalor satu ngidul mana nyambung.

Mode komunikasi ini dapat diplikasikan saat media transmisi dibagi dua. Satu untuk masing-masing sisi.

c. Half Duplex.
Adalah media komunikasi dua arah. Namun berbeda dengan duplex, half duplex berkomunikasi dua arah secara saling bergantian. Jadi saat terjadi komunikasi antara A dan B. Saat A mengirim informasi (berbicara) maka B akan menerima informasi (mendengarkan). Demikian terjadi proses yang sebaliknya (vice versa). Contoh media yang menggunakan media ini adalah radio walkie talkie. Mode ini sangat disarankan untuk pasangan yang sedang berpacaran karena komunikasi yang sebenarnya adalah saat satu pihak menyampaikan curahan hatinya maka saat yang satunya untuk mendengarkan.

Telekomunikasi sebuah definisi.

Telekomunikasi terdiri dari dua kata. “Tele” dan “komunikasi”. “Tele” berarti jauh dan “komunikasi” berarti berhubungan atau saling tukar informasi antar dua pihak. Jadi telekomunikasi bisa diartikan pertukaran informasi antar dua pihak, pihak pengirim dan pihak penerima, dimana terdapat jarak di antara keduanya. Jadi kalo anda sedang berbincang secara langsung dengan rekan anda secara hadap2an maka itu bukan termasuk telekomunikasi meskipun saat terjadi percakapan tersebut melalui media hand phone (boros pulsa kalee).

Media telekomunikasi yang paling sederhana yang bisa ditemukan di sekitar kita adalah telepon menggunakan media bekas kaleng susu yang dihubungkan dengan seutas benang senar. Media komunikasi “wired” (bukan weird) seperti ini sudah bisa dikelompokkan menjadi media telekomunikasi karena sudah ada jarak diantara pengirim dan penerima meskipun relatif dekat.
Baca selanjutnya…