Tlatar Boyolali

Mina Tlatar Indah

Kemarin, seperti telah direncanakan sebelumnya, kami sekeluarga pergi ke Pemancingan Tlatar di daerah Boyolali. Perjalanan Semarang – Boyolali sejauh 90 Km ditempuh dengan waktu kurang lebih 2 jam. Selepas daerah Ampel, emosiku sempat tersulut, karena ada pengendara mobil kijang bodoh yang dengan sembarangan menyalip mobilku, padahal di depan ada truk yang sedang melaju dengan tenang. Hampir saja bagian belakang-kiri mobil kijang itu, membentur bagian depan-kanan mobil kesayanganku. Sialan tuh sopir, kalau ga inget lagi bawa anak kecil, mungkin mobil itu bakalan aku pepet biar masuk jurang, **Astagfirullah**. Eh ini bisa masuk ke lomba blog kijang ga ya?

Tempat Makan

Ah sudahlah, tujuan acara hari ini kan untuk refreshing. Sesampainya di Tlatar, kondisi disana masih belum banyak berubah dari saat aku terakhir kesana akhir Januari kemarin. Kolam ikan yang super besar, dengan air yang jernih karena terus mengalir dari sumber air dan ikan-ikan mulai dari yang baru lahir sampai yang sebesar lengan tangan. Ada juga kolam renang dangkal dengan air yang sangat jernih, khusus untuk anak-anak kecil. Walaupun namanya pemancingan “Mina Tlatar Indah”, di sini tidak diperkenankan untuk memancing.

Kolam Renang

Menu di sini cukup beragam, Ikan mas, lele, karper, bawal, gurame, kakap, semuanya ada. Cara penyajiannya juga beragam, bisa digoreng, bakar, atau bumbu asam-manis. Setelah menunggu sekitar setengah jam, makan siang mulai dihidangkan. Menu yang aku ambil kali ini adalah Karper goreng dan lele bakar kecap, masing-masing dua ekor.

Ikan di Tlatar

Ikan di Tlatar

Setelah hidangan selesai disantap, ada satu ritual yang sepertinya harus dilakukan setelah selesai makan disini, memberi makan ikan. Karena ikan disini sangat banyak, biasanya para pengunjung ikut memberikan sedekah makan buat mereka. Yaitu berupa sisa-sisa ikan yang telah disantap. **ikan kok makan ikan** Aksi memberi makan ikan ini menjadi sangat menarik, karena ikan-ikan itu akan saling berebut makanan, susah digambarkan dengan kata-kata, lihat saja sendiri kesana.

Ikan makan Ikan

17 thoughts on “Tlatar Boyolali

  1. Umbul Tlatar.. kapan yo aku terakhir mrono.. SMA nek gak salah..

    ada legenda yg melatarbelakangi kemunculan Umbul Tlatar.. hayo.. legenda apa itu? 😀

  2. huahuahua… jangan ikut lomba blog Kijang, mas.
    nanti saingan sama saya… 😛
    huaaaa… aku suka ikan bakar!
    tp kok rasanya ndak tega makan ikan sambil ngliat ikan2 yg lainnya lg asyik2 berenang di kolam? 🙁
    duh, apalagi itu pake acara ngasih makan ikan pake ikan sisa makanan segala.
    kok ikan2nya pd tega makan sodara mereka sendiri? huhuhu… :'(
    *apa, siiihh? :P*

  3. entah kenapa aku miris membaca paragraf terakhir…ada aroma kanibalisme di sana…dan ternyata itu menjadi ritual sampai suasananya susah digambarkan…ah membayangkannya saja aku tak tega…*hiperbolis*

Leave a Reply to Inov Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *