Renungan Kemerdekaan

Hari ini tanggal 17 Agustus 2009, bangsa Indonesia merayakan Dirgahayu ke-64 Republik Indonesia. Jam 10 pagi 64 tahun yang lalu, Bapak Soekarno didampingi Moh. Hatta membacakan teks proklamasi kemerdekaan. Berakhir sudah masa penjajahan selama 350 tahun lebih.

Apakah benar kita telah merdeka? Di berbagai daerah masih banyak kemiskinan, anak-anak yang putus sekolah, busung lapar, berbagai macam penyakit, bencana alam, tindak kekerasan, dan lain sebagainya. Apakah benar kita telah Merdeka? Penggusuran PKL, pasar yang akan direnovasi tiba-tiba terbakar karena arus pendek listrik, penggusuran perkampungan untuk kemudian dibangun perkantoran dan pusat perbelanjaan. Apakah benar kita telah merdeka?

Iya, kita telah merdeka. Banyak dari siswa kita yang meneruskan sekolah di luar negeri. Negara Malaysia yang dulu mengirimkan mahasiswanya ke Indonesia sekarang sudah lebih maju pendidikannya. Iya, kita telah merdeka. Kalau sakit berobatlah ke Singapura, karena Rumah Sakit kita bakal menolak pasien dari keluarga miskin kalau tidak ada yang membuat pernyataan penanggungan biaya pengobatan. Iya, kita telah merdeka. Terjebak macet di jalan raya? Segeralah inden Mercedes Benz seri E terbaru yang seharga lebih dari satu milyar rupiah, agar nyaman selama terjebak macet. Tapi harus sabar, yang inden mobil tersebut di Kota Semarang sudah 120 orang lebih. Iya, kita telah merdeka.

MERDEKA! MERDEKA! MERDEKA!

11 thoughts on “Renungan Kemerdekaan

  1. wis dadi rahasia umum yo mas, wong cilik ora bisa merdeka…..opo arti merdeka ya???? birokrasi makin siseh, tapi buat teroris bikin KTP ko gampang ya???? wkwkwkwkwkwkwk:-?:-?:((:(

  2. kemerdekaan itu bukan berarti langsung mendapatkan hasil yang instan kan? bahkan negara adidaya dan adikuasa macam US aja butuh ratusan tahun untuk ‘merdeka’ @-)

  3. Merdeka = bebas melakukan apapun tanpa tekanan.
    Jadi siapapun yg masih merasa tertekan ya belum merdeka. Ngarahku sih ngono 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *