Saya bukan orang yang rajin mengoleksi sepatu. Saat berpergian lebih senang memakai sandal gunung. Hanya ada sepatu ngantor yang terbuat dari kulit imitasi, sepasang sepatu lari. Sekarang bertambah sepatu dari karet seratus ribuan untuk jaga-jaga kalau menembus hujan dan banjir.
Kalau ada yang ngomong “ono rego ono rupo” ya betul juga. Sepatu lariku merk Nike, sepatu paling mahal yang pernah aku beli, dan umurnya sudah memasuki angka empat tahun. Awal datang ke Jakarta sempat beli sepatu kantoran murah meriah di ITC Ambassador, tapi umurnya ndak panjang, setahun sudah rusak hahaha.
Kemarin grup wasap Loenpia membahas tentang sepatu. Ada yang punya preferensi merk tertentu dengan alasannya masing-masing. Ada yang karena harga, kenyamanan, pilihan model, bahkan cuma karena pengen beli.
Sepatu berapa banyak? Favoritmu yang apa?
waha sepatu ya?
kalau milih sepatu yang pertama aku milih model dan kegunaannya.
seperti milih sepatu trail. yang pertama aku milih bahan, berat, dan tampangnya. yang kedua adalah bentuk solnya, kalau untuk sepatu trail milih yang ada paku pakunya, tapi juga masih nyaman untuk di aspal. dan ketiga adalah harganya.
kebetulan kemarin beli Reebok harga 500rb, setelah dapat diskon 50% hehe.
tapi sayang, belum ada 6bulan sudah jebol, jebolnya pas dibawa ke curug lawe itu zan. mungkin karena bahan yang sudah stok lama. mungkin lho.
nah kemarin nyari sepatu lagi sebagai gantinya, beli league running, pas ada diskonan juga, dan kebetulan nyari yang harganya dibawah 300rb.
begitu