Sudah pernah mendengar Kota Lama di Semarang? Kota Semarang yang sudah berusia ratusan tahun ini memiliki warisan dari para Arsitek handal, antara lain Herman Thomas Karsten dan Henry Maclaine Pont. Kota Lama merupakan pusat pemerintahan Kota Semarang saat pendudukan Belanda. Kota Lama juga dikenal dengan Little Netherland, karena di desain menyerupai kota-kota di Belanda, sehingga orang Belanda yang tinggal di sini merasakan suasana seperti di kota asalnya. Continue reading
Loenpia.net
Pelatihan Blog FMIPA UNDIP 2010
Hari Minggu (16 Mei 2010) kemarin, setelah sempat vakum lama, akhirnya Komunitas Blogger Semarang, Loenpia.net, kembali melakukan pelatihan blog. Acara pelatihan ini diadakan oleh BEM FMIPA UNDIP, sebagai salah satu rangkaian dari program kerja. Pelatihan Blog yang diselenggarakan FMIPA UNDIP ini mengusung tag-line “Go blogging, Go Undip rank!”.
Dengan peserta sekitar 40 orang, acara pelatihan berjalan dengan lancar. Diawali dengan tutorial singkat untuk membuat akun email di gmail. Sebetulnya sudah banyak yang memiliki email, tapi ternyata ada beberapa yang lupa akun dan atau password login emailnya. :)) Pelatihan kali ini menggunakan wordpress.com, sebagai engine blogging yang mudah dipelajari dan fleksibel selain blogger.com.
BEM FMIPA UNDIP sebagai penyelenggara pelatihan mengadakan lomba kecil-kecilan. Blog-blog yang baru dibuat peserta pelatihan kemarin akan dipantau. Dan blog yang paling atas di hasil pencarian google dengan keyword “Pelatihan Blog FMIPA UNDIP 2010”, akan dinyatakan sebagai pemenang, dan akan mendapatkan hadiah dari panitia.
Kemarin sempat iseng searching, dan meninggalkan komen di beberapa blog peserta yang muncul di hasil pencarian. Dan mereka bisa di peringkat atas karena ternyata sudah ada beberapa posting tambahan selain yang di-posting saat pelatihan kemarin 🙂
Jadi, kalau kamu termasuk peserta pelatihan kemarin, segera update dan terus update blog kamu… Dan jangan lupa gabung ke Loenpia.net 😉
Go blogging, Go UNDIP rank!
Ngeri Thok Nda!!!
Empat tahun…
Usia yang masih belia untuk anak manusia. Untuk keluarga yang berkecukupan mungkin anaknya sudah mulai masuk Play Group, Taman Bermain, Pra TK atau apalah namanya. Tapi untuk sebuah komunitas, tahun-tahun inilah yang biasanya menjadi tahun kritis. Akankah terus atau berhenti?
Jadi ingat saat kopdar pertama lebih dari setahun yang lalu. “Ngapain gabung ke Loenpia, padahal agenda tahun 2009 adalah pembubaran Loenpia!” Aku cuma bisa nyengir waktu itu karena melihat nafsu makan para karung bergigi, maklum masih anak baru. Pernyataan itu diucapkan salah satu punggawa Loenpia, dan diamini yang lainnya. Bahkan ada yang berencana mendirikan Loenpia Perjuangan :))
Tapi sampai saat ini komunitas itu masih ada. Persaudaraan itu masih ada. Keluarga itu masih ada! Semakin hangat di hati, semakin dewasa, semakin parah, dan semakin solid.
Loenpia.net, Ngeri Thok Ndaaa!!!
Kopdar Loenpia Jakarta
Tak terasa udah satu bulan lebih semenjak aku posting di blog ini. Bukan karena sibuk, bukan karena kehabisan materi postingan. Justru karena banyak materi yang bisa di-posting, akhirnya jadi bingung mau posting yang mana :p *alesan*.
Mungkin yang pertama akan aku ceritakan adalah acara kopdar di Jakarta kemarin. Karena ada tugas negara, dari tanggal 25 November – 4 Desember kemarin aku meluncur ke Jakarta. Selama 3 hari pertama cuma naek turun lift dari kamar ke ruang meeting yang ada di hotel yang sama, dan ke belakang hotel untuk makan malam. Hari Jumat sempat jalan-jalan ke Ambassador, mengantar yang lagi nyari monitor.
Hari sabtunya petualangan sebenarnya dimulai. Cabut dari hotel sekitar jam 9 pagi, berdua dengan temanku menuju ke Ragunan naek Busway. Perjalanan cukup lancar, walaupun di daerah Mampang sedang ada perabaikan jalan. Muter-muter dua jam lebih di Ragunan ternyata cukup melelahkan kaki. Setelah shalat dzuhur dan menyantap es dawet, perjalananku berlanjut ke arah Senayan.
Turun di halte Ratu Plasa sekitar jam dua kurang seperempat, aku langsung menuju ke Plasa Senayan untuk bertemu tukang Loenpia cabang Jakarta. Waktu nelpon Nilla, katanya udah pada kumpul di foodcourt lantai 3. Waktu naek ke lantai 3 tengak-tengok foodcourt kok ga ada. Ternyata aku salah masuk gedung :p. Langsung aja aku ngacir ke tempat yang bener di foodcourt Plasa Senayan. Di sana sudah berkumpul Nilla, Wiwik, Ully, dan Adam. Selang beberapa saat muncul Tuna dan istrinya. Dari semuanya, cuma Mbak Wiwik yang pernah aku temui di dunia nyata, yang lainnya baru ketemu di dunia maya.
Setelah kedatangan Tuna, tempat kopdar pindah ke food studio Senayan City. Ketua Loenpia cabang Jakarta Lowo juga menyusul ke tempat kopdar. Om Ragil dan keluarga juga menyempatkan mampir sebentar. Setelah makan dan ngobrol sana-sini, sekitar jam 5 kami memutuskan untuk meluncur ke arah kota untuk hunting kuliner. Setelah makan sate di ujung jalan Sabang, tempat kopdar pindah lagi ke pelataran Monumen Nasional (Monas). Duduk-duduk ngobrol di pelataran monas, sambil menikmati atraksi air muncrat, tak terasa waktupun mulai beranjak malam.
Sekitar jam 10 malam, rombongan bergerak pindah tempat lagi menuju Sarinah. Kopdar malam minggu itu ditutup dengan acara nobar Bolt di Djakarta 21. Dan aku sukses tidur kecapekan di dalam bioskop :p.
Loenpia-ku, keluargaku
Tak terasa sudah lebih dari tujuh bulan yang lalu, tepatnya tanggal 3 Maret 2008, aku mengirimkan email ini:
Sugeng siang mas-mas lan mbak-mbak blogger,
Perkenalkan nama saya Dwi Mizanul, cowok asli semarang.
Saat ini tinggal di Tandang Semarang, dan bekerja di salah satu perusahaan telekomunikasi di Semarang juga.
Saya blogger yang baru mau belajar, jadi mohon petunjuk dan arahannya…
sementara ini alamat curhat saya di blog.mizanul.net
YM/gtalk: dwimizanul
Suwun,
Mizan
Langkah awal yang aku lakukan untuk memasuki komunitas yang lebih layak disebut keluarga ini, Loenpia.net, komunitas blogger Semarang.

Kopdar Pertama
Satu demi satu kopdar aku hadiri. Dimulai dengan kopdar pertamaku di warung Ratna Berkah. Yang mempertemukan aku pertama kali dengan Yogie, Niea, Hars, Ahmed, Fian, Munif, Nining, Fany, Ari, Traju, Jiban dan Harry. Kopdar JAMU di Burjo Singosari yang sudah tidak terhitung lagi berapa kali aku hadiri. Dari yang sekedar mampir untuk gojek kere, sampai dengan kumpul diskusi serius. Kopdar Akbar Loenpia, Kopdar 17-an, hingga kopdar koluka ke Jogja, dan ke Juwana. Yang semuanya semakin mempererat ikatan persaudaraan diantara para tukang Loenpia.
Suka dan duka telah aku jalani disini. Berbagi pengalaman, bertukar ide, merencanakan kegiatan, saling mengejek, menasehati, sampai dengan ngobrol nggak jelas; telah menjadi bumbu penyedap keluarga ini. Perbedaan profesi dan latar belakang, batasan daerah, kota, negara, bahkan benua tidak menghalangi ikatan suci ini. Ikatan yang berawal dari perkenalan di dunia maya, dan berlanjut di dunia nyata.
Selamat ulang tahun ke-3 untuk Loenpia, semoga keluarga ini semakin dewasa dan tetap menghangatkan hati…
Karena Loenpia lebih enak dinikmati bersama…